Senin, 05 Mei 2025

Renungan Pernikahan

 RENUNGAN PERNIKAHAN

(Copas Pilihan) 




Mengapa orang menikah ?

Karena mereka jatuh cinta.

Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ?

Apakah karena jatuh cinta ?

Bukan...

Tapi karena mereka terus BANGUN cinta.

JATUH cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.

Tapi BANGUN cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...

Mengapa JATUH cinta gampang ?


Karena saat itu kita BUTA, BISU dan TULI terhadap keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.

Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap.


Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta.

Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.

Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.

Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.


Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.


Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.


Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?

Tentu saja bisa, saat masing-masing mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ?


Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.


Mau punya teman hidup ?

Jatuh cintalah.

Tetapi sesudah itu.

Bangunlah cinta.

Jagalah KOMITMEN awal.


1. KETIKA AKAN MENIKAH

Janganlah mencari istri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.

Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.


2. KETIKA MELAMAR

Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada ALLAH/TUHAN melalui wali si gadis.


3. KETIKA MENIKAH

Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan ALLAH/ TUHAN.


4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA

Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.


5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG

Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.


6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK

Jangan bagi cinta anda kepada suami/istri dan anak Anda, tetapi cintailah istri atau suami Anda 100% & cintai anak-anak Anda masing-masing 100%.


7. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI

Boleh bermanja-manja kepada istri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila istri membutuhkan pertolongan Anda.


8. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI

Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.


9. KETIKA MENDIDIK ANAK

Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.


10. KETIKA ANAK BERMASALAH

Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.


11. KETIKA ADA 'PIL'/ Pria Idaman Lain.

Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.


12. KETIKA ADA 'WIL'/ Wanita Idaman Lain.

Jangan dituruti, cukuplah istri sebagai pelabuhan hati.


13. KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA

Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.


14. KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS

GUNAKANLAH FORMULA 7K

Ketakutan akan Allah / Tuhan 

Kasih sayang

Kesetiaan

Komunikasi dialogis

Keterbukaan

Kejujuran

Kesabaran


(Copas Pilihan)

Minggu, 12 Januari 2025

Done 48 Kali Menuju 50 & 100


Rasa syukur karena diberikan kesehatan dengan rutin siaga donor setiap 60 hari.

Semakin tak sabar untuk menuju 50 kali dan mudah mudahan mencapai 100 kali.

Banyak sudah mereka yang menyukai donor darah ini yang banyak manfaat untuk kehidupan diri sendiri atau manfaat untuk kemanusiaan yang tidak membedakan manusia kerana agamanya, suku bangsanya, warna kulit, bahasa dan lain sebagainya. 

Donor darah itu sifatnya sukarelawan, jadi tidak ada paksaan. Yaitu bukan untuk mendapat pujian, timbal balik, balas budi atau untung rugi. Tetapi karena azas manfaat untuk keikhlasan. 

Adapun ada postingan atau informasi kegiatan rutin donor, sepertinya itu hal yang lumrah. 

Namun kalau dianggap pamer juga sebetulnya wajar saja, karena setiap orang itu akan menanggapi berbeda tentang apapun.

Pemahaman bahwa setiap orang itu berbeda dengan segala kekayaan cara berpikir yang berbeda, cara pandang yang berbeda, sikap mental kebiasaan yang pasti berbeda. 


Komitmen melatih diri adalah sebuah afirmasi bahwa harapan itu pasti terwujud, karena setiap tujuan, kata kata semangat, doa yang diucapkan atau dituliskan. Akan didengar oleh Alam Semesta dan Pemilik Alam Semesta. 

Saya Hanif Ahmad, terimakasih 🙏