MENGHORMATI TUAN RUMAH

Anah lajnah :
Menghormati tuan rumah atau menghormati tamu....... Abah........?

Abah nata :
Anah tau gak kenapa kita kalau ke tempat baru kaya ke gunung atau ke laut tidak boleh ngomong sembarangan.... Atau bahasa sundanya tidak boleh nyarios sompral......?

Anah lajnah :
Naha kunaon abah.......?

Abah nata :
Agar tidak celaka oleh kelakuan sendiri anah........!

Anah lajnah :
Maksudnya bagaimana abah......?

Abah nata :
Ketika seseorang berbicara sombong dengan sompralnya..... Tingkat konsentrasinya akan berkurang banyak..... Maka ketika ia lewat suatu tempat baru..... tidak focus menghafal jelas yang ia lewati..... Sehingga ia tak bisa mengenal jalan kembali alias nyasar...... 😁

Anah lajnah :
Bukannya klo orang sompral itu dikerjain sama penghuni tempat itu abah.......?

Abah nata :
Ya bisa juga begitu...... tempat baru...... wilayah orang....... pasti ada pemiliknya....... Tapi intinya adalah kerendahan hati anah...... Kerendahan hati..... dan Kerendahan hati..... Dimanapun kita berada maka kerendahan ini lebih meningkatkan kewaspadaan,  sebuah keadaan yang sebaliknya  dari kesombongan....😉

Anah lajnah :
Jadi harus bagaimana atuh abah......? jika kita berada ditempat baru....?

Abah nata :
Sopan-santun,  etika dan tatak-rama akan mewarnai seseorang jika kerendahan hati menjadi karakternya dari kebiasaan mendirikan bagunan sholat dengan kerendahan hati yang kokoh dalam doa-doa yang ikhlas.....🙏

Anah lajnah :
Iya abah.....!

Abah nata :
Meskipun kita menjadi tamu misalnya...... Maka kerendahan hati tak menghendaki memberi kesulitan kepada tuan rumah...... Ketika kita ada dalam penguasa atau kepemimpinan seseorang maka selayaknya kita hormati mereka..... Karena mereka yang punya wilayah dan wewenang.....  Jadi dimanapun kita berada jika kerendahan hati jadi karakter akan menimbulkan kehatihatian oleh sebab doa doa yang ikhlas .........😁

Anah lajnah :
Baik abah......pesan ini akan selalu anah ingat abah..... 🙏

Cerita Abah Nata (188)