Kamis, 28 Februari 2019
ENERGI MARAH DAN DENDAM MEJADI CAHAYA
Bi ristha :
Sesuatu yang berat sangat mang nata.........? Apakah kita bisa.......?
Mang nata :
Iya...... Ini adalah sesuatu yang berat sangat...... Hanya dengan meminta pertolongan dan pemeliharaan dari Allah Ta'ala saja bi...... Mudah-mudahan kita menuju keridhoan-Nya.
Bi ristha :
Klo menurut mang nata........ Marah..... Dendam..... Kecewa..... Mengeluh itu apa sih.......?
Mang nata :
Klo menurut mang nata mah........! Marah....., Dendam....., Kecewa....., Mengeluh itu sebuah sarana pembelajaran........?
Bi ristha :
Maksudnya kumaha mang nata........?
Mang nata :
Begini bi....... Karena ada marahlah....... Kita bisa belajar menyempurnakan sikap lemah-lembut....... Karena ada dendamlah...... Kita bisa belajar menyempurnakan memaafkan....... Karena kecewalah....... Kita bisa belajar menyempurnakan tulus ikhlas...... Kerena mengeluhlah........ Kita bisa belajar menyempurnakan kesabaran..... 😉
Bi ristha :
Oh........ Jadi ini sebuah rahasia.... ya mang nata.....? Bahwa tidak semata-mata Allah Ta'ala menciptakan rasa marah, rasa kecewa, rasa dendam dan rasa mengeluh...... Adalah sebuah pembelajaran yang apabila menyalurkan dengan cara yang tepat bisa meraih keridhoan dari Allah Ta'ala....... Begitu yah.... Mang nata......?
Mang nata :
Iya bi....... Kita harus sadar sesadar sadarnya....... Bahwa kita tidak boleh terjebak oleh spontan rasa marah, spontan rasa dendam, spontan rasa kecewa atau spontan rasa mengeluh..... Tetapi semua rasa ini....... dari waktu ke waktu harus mampu kita kendalikan sebagai sebuah energi ...... Seperti halnya energi negatif dalam listrik itu menjadi bagian yang bisa terciptanya cahaya atau lampu......😉
Bi ristha :
Jadi marah, dendam, kecewa, mengeluh itu sebuah energi yang harus menjadi cahaya kebaikan intinya begitu mang.......?
Mang nata :
Iya bi...... Dangan cara terus belajar dan belajar........ menuju kesempurnaan pendewasaan dari rasa, sikap, mental dan apa saja......... Sehingga kita senantiasa ada dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah Ta'ala. Aamiin
Opini mang nata (172)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar